Allahumma Shali ‘Alaa Sayyidina Muhammad Wa
’Alaa Ali Sayyidina Muhammad Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, di blog kali ini, saya
akan memberikan gambaran sedikit tentang model kepemimpinan nabi besar kita
Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam Bin Abdullah. Berikut kepemimpinan yang
dimiliki oleh baginda Rasullah.
Muhammad Bin Abdullah Bin Abdul Muththalib Bin Hasyim, Lahir pada
tahun 570 M di Mekkah, ia merupakan anak dari pasangan Abdullah Bin Abdul Muththalib
dan Aminah Binti Wahab. Muhammad melewati masa kecilnya sebagai yatim piatu dan dibesarkan di bawah asuhan kakeknya Abdul
Muthalib kemudian pamannya Abu Thalib.
Muhammad Bin Abdullah mempunyai tekad yang sangat kuat dalam membela agama
Allah serta cobaan dan perjuangan yang sangat berat menjadikan Rasulullah lahir
menjadi manusia yang unggul. Baginda
memiliki sifat pemaaf dan tidak pemarah sekaligus menggambarkan seorang yang
berjiwa besar. Baginda sentiasa memaafkan orang lain sekalipun individu
berkenaan pernah menzalimi, mengusir, mencerca dan memerangi baginda
Keberhasilannya
menjadikan islam tersebar diseluruh jazirah Arab maupun diluar Arab, merupakan
bukti kepemimpinan Rasulullah. Tidak hanya sebagai seorang Rasul saja, tetapi
ia adalah seorang panglima perang dan juga kepala Negara.
Ia mampu menghadapi berbagai masalah yang
datang dan ketegasannya dalam mengambil keputusan, melihat jauh ke masa depan,
dan juga mampu menumbuhkan kerjasama
baik untuk umatnya sendiri ataupun umat lain. Ini terlihat ketika ia
mengadakan perjanjian-perjanjian dengan
pemimpin suku ataupun kepala negara negara. Muhammad juga orang yang berani dan
memiliki insiatif yang tinggi, kita bisa melihatnya saat beliau memimpin perang
dan mencetuskan ide-ide yang bagus dalam menghadapi musuh. Muhammad juga orang
yang sederhana dan tidak tergiur dengan keindahan harta tahta dan wanita. Ia
hanya hidup untuk menegakkan agama Allah dan untuk kemaslahatan umatnya.
Nabi Muhammad merupakan Role Model kepemimpinan etika, karena
nabi Muhammad memiliki semua ospek sempurna akhlaknya sebagai pemimpin sukses. Dalam
konteks kelakukan, baginda selalu bersikap terbuka dan mendengar buah fikiran
pengikutnya dengan mengamalkan prinsip syura
atau istilah indonesianya demokrasi. Di samping itu, baginda juga didapati
seseorang yang lemah lembut terhadap orang lain. Ini bermaksud baginda
senantiasa bersikap ramah terhadap orang lain sama ada dalam perkataan dan
perbuatannya, peka dan menjaga emosi orang lain dan tidak suka menyusahkan
pengikutnya, dengan hal segala perbuatannya itu muhammad dicintai dan dipercaya
oleh umatnya dan juga pengikutnya.
Dalam konteks pembuatan keputusan baginda
adalah seorang manusia yang sangat adil Ketegasan baginda dalam menegakkan
keadilan dapat dipelajari daripada kisah berkaitan hukuman bagi seorang wanita
Bani Makhzum yang terlibat dalam perbuatan mencuri. Keadilan baginda juga tidak
hanya terhadap makhluk manusia saja, tetapi turut menekankan keadilan terhadap
makhluk hewan juga. Ini dapat dilihat daripada sebuah kisah di mana baginda
telah menegur seorang Ansar yang memperlakukan sewenang-wenang terhadap untanya
dengan berkata “ takutlah akan Allah daripada perlakuan yang kurang baik kepada
binatang itu, ia telah mengadu kepadaku, bahawa engkau selalu membiarkannya
lapar dan memaksa terus menerus bekerja berat”.
Nabi Muhammad SAW diutus dengan tugas
dan tanggungjawab tertentu seperti firman Allah dalam surah al-Ahzab 33: 45-46
yang bermaksud: “Wahai Nabi, sesungguhnya Kami mengutusmu sebagai saksi
(terhadap umatmu), dan pembawa berita gembira (kepada orang-orang yang beriman)
serta pemberi amaran (kepada orang-orang yang ingkar). Dan juga sebagai penyeru
(umat manusia seluruhnya) kepada agama Allah dengan taufik yang diberiNya; dan sebagai
lampu yang menerangi”.
Dalam konteks tanggungjawab yang
diamanahkan itu, Nabi Muhammad SAW sentiasa menunjukkan teladan yang baik
kepada umat. Baginda tidak hanya mengeluarkan arahan, sebaliknya baginda
sentiasa menjadi orang pertama melakukan amalan yang ingin diarahkan kepada
pengikutnya. Justru pendidikan dan asuhan baginda kepada umat adalah menepati
konsep mendidik melalui teladan yang ditunjukkan baginda sendiri. Hal demikian dapat
dipelajari daripada contoh pengajaran baginda kepada sahabat tentang cara
mendirikan solat seperti sabda yang diriwayatkan oleh al-Bukhari dari Malik bin
Al-Huwairith dan disebut dalam ‘Aidh “Kerjakanlah solat sebagaimana kamu
melihatku mengerjakan solat”.
Sehubungan itu, baginda sentiasa berperanan
sebagai pengurus moral dengan memberi bimbingan, peringatan, panduan dan
nasihat yang berterusan kepada umat yang dipimpinnya. Baginda mengamalkan sikap
lemah lembut dan tidak menghina atau mencerca dalam mendidik pengikutnya
walaupun mereka membuat kesilapan.
Kesimpulan
Pemimpin
adalah yang bertindak sebagai orang yang memberi arahan kepada orang lain,
membimbing dan memutuskan suatu hal untuk mencapai tujuan bersama. Seorang
pemimpin haruslah dapat berkomunikasi dengan baik, memiliki tanggung jawab yang
besar dan tentu saja harus dapat dipercaya. Selain itu pemimpin juga harus
menjadi panutan didalam kelompoknya, ia harus dapat bekerja lebih keras dari
orang lain dan memiliki perencanaan yang baik. Kebijaksanaan Muhammad sebagai
pemimpin yang dicintai dan dipercaya oleh umatnya dan diikuti oleh mereka
sebanding dengan kemampuannya untuk memecahkan persoalan mereka. Dalam
menghadapi banyak beraneka ragam persoalan, pemimpin haruslah bijaksana dalam
mengambil keputusan. Jika ada persoalan dalam golongan, maka pemimpin harus
menempatkan diri secara netral dan secara bijak menyelesaikan masalah tersebut.
Orang-orang yang berada di bawah
kepemimpinan Muhammad merasakan kelembutan, kasih sayang dan penghormatan dari
seorang pemimpin
Cara berpikir Muhammad yang
lurus menghasilkan sebuah keputusan yang tepat sekaligus dapat diterima semua
pihak. Muhammad
adalah contoh yang patut untuk ditiru, ia memiliki moral yang baik dan
memikirkan kepentingan umatnya daripada kepentingan pribadinya sendiri. Ia tak
pernah mengenal lelah dalam membela agama Allah. Muhammad adalah seorang Rasul, tetapi ia juga sebagai
pemimpin umat, pemimpin agama, pemimpin negara, komandan perang, qadi (hakim),
suami yang adil, ayah yang bijak.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH
TAKBIR !!!
Silahkan Download modulnya :)
Modul kepemimpinan Nabi Muhammad
Komentar
Posting Komentar